Las Listrik 1 Fasa

Las listrik sering digunakan di industri-industri logam untuk penyambungan ataupun pemotongan logam. Pada prinsipnya las listrik bekerja dengan menghubung singkatkan elektroda sehingga arus yang besar akan terjadi pada sisi sekuder trafo. Untuk melaksanakan las listrik diperlukan arus yang besar yaitu antara 50 sampai 200 Ampere dengan tegangan sekitar 40 Volt antara elektroda pada waktu kerja. Arus yang besar ini akan menimbulkan busur api pada ujung elektroda sehingga elektroda akan melebur dan dapat gunakan sebagai las.

Prinsip kerja mesin las listrik ini adalah sumber AC PLN yang terhubung pada las listrik di-onkan oleh saklar utama. Sehingga sisi primer trafo akan mendapatkan tegangan 220 volt. Karena sumber tegangan merupakan AC maka akan timbul GGL yang akan terinduksi pada sisi sekunder trafo. Akan tetapi tegangan pada sisi sekunder trafo lebih kecil (maskimum 25 volt). Elektroda yang dihubungkan pada objek yang merupakan logam, akan menimbulkan loop tertutup oleh karena itu akan timbul arus yang cukup besar pada sisi sekunder karena tahanan yang relatif kecil. Arus yang besar ini akan menyebabkan busur api pada elektroda sehingga dapat digunakan untuk pengelasan. Karena arus yang timbul pada sisi sekunder besar maka arus pada sisi primer akan membesar juga. Ini akan menyebabkan panas pada trafo. Apabila panas ini dibiarkan terus-menerus akan menyebabkan kerusakan pada trafo. Oleh karena itu pada las listrik terdapat kipas yang berfungsi untuk mendinginkan trafo. Pengaturan besarnya arus pada sisi sekunder dilakukan dengan mengatur posisi inti shunt sehingga besarnya fluks dapat diatur oleh karena itu arusnya pun dapat diatur.

Bagian-bagian las listrik 1 fasa adalah :

- Handle berfungsi untuk mengatur arus sekunder.

- Elektroda atau kawat las merupakan alat yang digunakan untuk pengelasan.

- Kipas berfungsi untuk mengurangi panas pada trafo pada saat pengelasan.

- Saklar berfungsi untuk memberikan catu daya ke peralatan-peralatan pada las listrik.

- Transformator berfungsi untuk menurunkan tegangan sehingga arus yang dihasilkan di sisi sekunder saat pengelasan dapat ditahan oleh trafo.